Silaturahmi Tanpa Sekat: Nurponirah Dekat dengan Warga di Momen Lebaran

waktu baca 2 menit
Selasa, 1 Apr 2025 17:38 0 1 Admin

Arsamedia.com,
KONAWE – Di tengah semarak Lebaran, ada pemandangan hangat yang menyentuh hati di Desa Amandete, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe. Seorang perempuan dengan senyum ramah menyapa warga dari rumah ke rumah. Ia adalah Hj. Nurponirah, S.Sos., MM, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara.

Nurponirah memilih untuk merayakan Idulfitri dengan cara yang istimewa: kembali ke kampung halaman dan menyapa langsung warganya.

Bukan sebagai pejabat yang dikunjungi, kali ini Nurponirah memilih menjadi “tamu Lebaran” bagi warganya. Dengan pakaian sederhana, setelan kostum berwarna hitam dipadu jilbab berwarna pink, dan berboncengan sepeda motor bersama sanak saudaranya, ia menyusuri jalanan desa, mengunjungi setiap rumah dengan hati tulus.

“Ini Lebaran yang berbeda,” ujarnya, “Saya ingin merasakan langsung kebahagiaan bersama warga, tanpa sekat.”

Langkah Nurponirah membawanya ke rumah Om Dani, seorang lansia yang wajahnya langsung berbinar saat melihat kedatangannya. Jabat tangan hangat dan obrolan ringan mengalir, menciptakan momen keakraban yang tulus. Tak hanya itu, Nurponirah juga menyempatkan diri mengunjungi warga yang sedang sakit, memberikan doa dan semangat agar mereka lekas pulih.

“Melihat senyum mereka, mendengarkan cerita mereka, itu adalah hadiah Lebaran yang tak ternilai,” kata Nurponirah.

Lebih dari sekadar kunjungan, Nurponirah juga membuka diri untuk mendengar aspirasi warga. Ia ingin memastikan bahwa suara mereka didengar dan diperjuangkan. “Alhamdulillah beberapa unek – unek juga tadi kami dengar dan insya allah apa sebagai perwakilan daerah ini saya selalu siap memperjuangkan apa yg menjadi kebutuhan,” ujarnya.

“Saya ingin menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah,” tuturnya. “Lebaran ini adalah momen untuk mempererat tali silaturahmi dan membangun kepercayaan.”

Di tengah kesibukannya sebagai anggota DPRD, Nurponirah tak pernah lupa akan akarnya. Ia ingin menunjukkan bahwa seorang pemimpin bisa tetap dekat dengan rakyatnya, merayakan kebersamaan dalam kesederhanaan.

“Momen silaturahmi ini sangat penting berusaha kembali ke desa dan menjadi perwakilan masyarakat,” tuturnya. “Lebaran bukan hanya tentang baju baru atau hidangan lezat, tapi tentang hati yang bersih, saling memaafkan, dan merajut kembali persaudaraan.”

Kisah Nurponirah adalah potret Lebaran yang sesungguhnya: tentang kehangatan, kepedulian, dan kebersamaan. Ia membuktikan bahwa kedekatan antara pemimpin dan rakyat bukanlah sekadar kata-kata, tetapi tindakan nyata yang diwujudkan dalam momen-momen berharga seperti Lebaran.*

Penulis: Arsam

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA