Konawe Berduka, Polri Berempati: Kapolres Konawe Beri Semangat Keluarga Korban KKB

waktu baca 4 menit
Senin, 14 Apr 2025 18:00 0 2 Admin

ARSAMEDIA.COM: KONAWE – Lantunan doa dan isak tangis lirih mewarnai kediaman keluarga di Desa Puday, Kecamatan Wonggeduku Barat, Kabupaten Konawe, siang itu. Suasana duka mendalam menyelimuti rumah sederhana tersebut, tempat berkumpulnya sanak saudara yang kehilangan dua pemuda tercinta, Yuda Lesmana dan Riki Rahmat. Keduanya menjadi korban kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Yahukimo, Papua Pegunungan, sebuah kabar pilu yang mengguncang hati masyarakat Konawe.

Di tengah awan kesedihan yang menggelayuti, hadir setitik cahaya kepedulian. Kapolres Konawe, AKBP Noer Alam, S.I.K., bersama sosok anggun di sampingnya, Ketua Bhayangkari Cabang Konawe, Ibu Devi Noer Alam, tiba di rumah duka sekitar pukul 13.35 WITA. Kedatangan mereka bukan sekadar formalitas, namun membawa pesan mendalam tentang kebersamaan dan empati seorang pemimpin kepada warganya yang sedang tertimpa musibah.

Ibu Hasnia, sang bunda yang hatinya remuk redam, menyambut kedatangan rombongan dengan tatapan kosong yang menyimpan sejuta kepedihan. Di sampingnya, berdiri tegar Dr. H. Ardin, S.Sos., M.Si., Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara yang juga paman dari kedua almarhum, mencoba menguatkan keluarga yang berduka.

Kapolres tidak datang sendiri. Bersamanya, tampak jajaran penting Polres Konawe, termasuk Waka Polres Kompol Jamaluddin Saho, S.HI., M.H., Kabag Ops Polres Ilham, S.H., M.H., Kabag SDM AKP Sriyanto, S.H., M.M., Kasat Intelkam AKP Maulana Akbar, S.IP., M.M., Kapolsek Wonggeduku Iptu Edy Rambulangi, S.H., serta beberapa pengurus Bhayangkari Cabang Konawe. Kehadiran mereka seolah menjadi representasi negara yang turut merasakan duka cita mendalam.

Dengan suara penuh kehangatan dan keprihatinan, AKBP Noer Alam menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Ibu Hasnia dan seluruh keluarga besar. Kata-kata yang terucap bukan hanya sekadar rangkaian kalimat, namun terasa mengalir dari lubuk hati yang paling dalam. Ia mengajak keluarga untuk menguatkan diri, bersabar, dan tabah menghadapi cobaan berat ini. Di tengah ungkapan duka, Kapolres juga memberikan kabar penting bahwa TNI-Polri saat ini bahu-membahu mengerahkan segala upaya untuk mengevakuasi jenazah kedua pemuda malang tersebut dari lokasi kejadian yang sulit di Papua Pegunungan. Informasi ini memberikan sedikit harapan dan kepastian di tengah ketidakpastian yang melanda.

Sebagai simbol kepedulian dan rasa kemanusiaan, Kapolres Noer Alam bersama Ibu Devi Noer Alam menyerahkan bantuan sosial kepada keluarga korban. Bantuan yang diberikan mungkin tidak dapat menggantikan nyawa yang hilang, namun diharapkan dapat menjadi setetes air di tengah gurun kesedihan, meringankan sedikit beban ekonomi yang mungkin timbul akibat musibah ini.

“Ibu Hasnia, keluarga besar korban, dan seluruh masyarakat Konawe tentu sangat kehilangan. Kami hadir di sini bukan hanya sebagai aparat penegak hukum, tetapi juga sebagai bagian dari keluarga besar masyarakat Konawe. Duka Ibu adalah duka kami semua. Doa kami selalu menyertai almarhum Yuda dan almarhum Riki,” tutur AKBP Noer Alam dengan nada yang menyentuh. Kata-kata ini seolah merangkul erat keluarga yang sedang berduka, menegaskan bahwa Polri tidak hanya hadir untuk menjaga keamanan, tetapi juga sebagai bagian dari komunitas yang saling peduli.

Dalam kesempatan yang sama, Ibu Hasnia, dengan suara yang masih dipenuhi kesedihan, bersama Dr. H. Ardin menyampaikan harapan besar kepada jajaran kepolisian. Mereka memohon agar Polri dapat turut membantu memfasilitasi proses pemulangan jenazah kedua almarhum ke kampung halaman tercinta. Keinginan untuk memakamkan putra dan keponakan mereka secara layak di tanah leluhur adalah harapan terakhir yang mereka genggam erat.

Kunjungan silaturahmi dan belasungkawa ini berlangsung hingga sekitar pukul 14.00 WITA. Selama itu, suasana di rumah duka tetap terjaga dengan aman, tertib, dan penuh kekhidmatan. Kehadiran Kapolres Konawe beserta jajaran bukan hanya sekadar kunjungan biasa, namun menjadi oase di tengah gurun duka, menunjukkan bahwa Polri hadir tidak hanya sebagai pelindung dan pengayom, tetapi juga sebagai saudara yang turut merasakan kepedihan warganya. Sentuhan empati ini diharapkan dapat memberikan kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan dan mempererat tali persaudaraan antara Polri dan masyarakat Konawe.*

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA